Pujimin Kapsul Tangerang "Harga Terjangkau, Halal, dan Thoyyib"

Pujimin Kapsul Tangerang "Harga Terjangkau, Halal, dan Thoyyib"

Jumat, 14 Oktober 2011

SANG PENEMU **PUJIMIN KAPSUL ALBUMIN**

Alloh SWT telah menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh seluruh makhluknya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka masing-masing. Khususnya manusia yang telah diberikan akal oleh Sang Pencipta,  dimana akal itu berfungsi untuk berfikir menentukan benar dan salah.  Jika kita dapat menggunakan akal dengan baik, otomatis kita mampu berfikir dengan baik pula.
Berbagai macam kekayaan alam yang Alloh SWT berikan kepada kita semua (manusia), baik berupa hewan, tumbuhan, hutan, laut, minyak, emas, gas, dan sebagainya yang seharusnya dapat dilestarikan, dikelola, dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Namun faktanya kini, jarang orang yang mau berfikir keras untuk mau memanfaatkan kekayaan alam tersebut. Mayoritas kita lebih cenderung hanya sebagai konsumen bukan produsen. Padahal jika kita mau sedikit berfikir keras akan banyak sekali kekayaan alam yang dapat kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya bahkan hingga bisa membantu antar sesama manusia. Salah satunya adalah “Ikan Gabus.” Hewan ini merupakan kekayaan alam yang sangat luar biasa manfaatnya. 
Prof. DR. dr. Nurpudji Astuti Taslim, MPH, Sp.GK adalah “seorang ahli gizi.” Beliau juga merupakan “Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Hassanudin, Makassar, Sulawesi Selatan.” Beliau merasa terpanggil untuk melakukan penelitian terhadap ikan gabus. Sungguh, hasilnya sangat mencengangkan. Ternyata ikan gabus tidak hanya mampu memenuhi selera makan, melainkan juga mampu membebaskan manusia dari sejumlah belenggu derita. Menurut beliau “Albumin merupakan salah satu nilai tambah ikan gabus.” Bagi sebagian orang, ikan gabus tak masuk hitungan lauk favorit. Untuk nelayan pun ikan gabus dianggap kurang bernilai ekonomis. Hal itu disebabkan mungkin karena ikan gabus berbau sangat amis dan rupanya tidak menarik. Namun, di tangan Prof. DR. dr. Nurpudji Astuti, ikan ini memiliki nilai tambah. Ikan yang tidak disukai karena baunya yang amis ini, beliau “sulap” menjadi suplemen makanan yang berfungsi untuk mempertahankan tekanan osmotik koloid kapiler, meningkatkan kekebalan tubuh secara alamiah, menaikkan kadar albumin, dan membantu mempercepat proses penyembuhan." Ikan gabus diracik sedemikian rupa, dibuat serbuk, kemudian dimasukkan dalam kapsul. Bau amis ikan yang tidak disukai itu pun hilang, tidak terasa lagi amisnya. Dengan demikian, beliau telah mematahkan tradisi kita dalam memandang dan memperlakukan ikan gabus yang sebelumnya tidak memiliki nilai tambah menjadi memiliki nilai tambah yang luar biasa manfaatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar